Oleh: Sudarto (Dosen Jurusan PGSD FIP Universitas Negeri Makassar)
INILAHPOS.com - Pelatihan bagi guru Sekolah Dasar (SD) mitra Universitas Negeri Makassar (UNM) di Kabupaten Bone memberikan kontribusi penting dalam pembekalan kompetensi merancang perangkat pembelajaran yang berorientasi humanistis dan deep learning.
Pendekatan ini mendorong partisipasi aktif peserta didik, pembentukan karakter, serta pemahaman mendalam terhadap materi pelajaran. Pelaksanaan pelatihan menggabungkan teori dan praktik langsung, termasuk diskusi dan evaluasi bersama para guru.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam membuat perangkat pembelajaran humanistis berorientasi deep learning tergolong baik. Hal ini terlihat dari rata-rata skor pelatihan yang mencapai kategori baik pada dua aspek yakni kehumanistisan dan keorientasian pada deep learning.
Perangkat pembelajaran yang mengintegrasikan pengembangan kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kreativitas sangat penting untuk menyiapkan siswa menghadapi tantangan kehidupan. Sebaliknya, perangkat pembelajaran yang hanya fokus mengembangkan kecerdasan intelektual seringkali menjadikan siswa kesulitan dalam menjalani kehidupan sosial dan emosionalnya.
Pelatihan ini menempatkan guru sebagai fasilitator dan pembentuk karakter, yang berperan aktif dalam menciptakan suasana belajar yang mendukung pengembangan seluruh potensi siswa. Guru dibekali dengan keterampilan menyusun materi ajar, skenario pembelajaran, RPP, lembar kerja peserta didik, dan alat evaluasi yang semuanya berbasis humanistis dan deep learning.
Metode pelatihan yang diterapkan meliputi ceramah, diskusi, demonstrasi, dan praktik langsung yang menjamin keterlibatan aktif seluruh peserta. Selain itu, pendampingan di kelas menjadi bagian penting agar perangkat pembelajaran dapat diterapkan dengan optimal dan berdampak positif pada hasil belajar siswa.
Penelitian awal di SD mitra UNM Kabupaten Bone mengungkap kenyataan bahwa sebelumnya perangkat pembelajaran yang digunakan guru umumnya masih bersifat konvensional dan kurang efektif mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa.
Pelatihan ini menjadi langkah penting untuk mentransformasi proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan holistik dengan penerapan perangkat pembelajaran berbasis humanistis berorientasi deep learning.
Disarankan agar pelatihan berkelanjutan dan pendampingan intensif rutin dapat dilakukan agar kualitas pendidikan dasar di Kabupaten Bone terus meningkat dan berdampak signifikan pada pembentukan karakter dan peningkatan prestasi siswa. Pemerintah dan masyarakat sangat diharapkan dukungannya terhadap keberlanjutan kegiatan ini.
