 |
| Andi Nurul Tazzila Askiah. (dok/inilahpos) |
INILAHPOS.com - Langkahnya tenang, tatapannya lurus, dan senyum tipis menyertai wajahnya yang bercampur tegang dan bangga. Minggu (17/8/2025) pagi itu, Andi Nurul Tazzila Askiah menjadi pusat perhatian ribuan pasang mata di Alun-alun Sinjai Bersatu.
Siswi UPT SMA Negeri 13 Sinjai ini dipercaya memegang amanah besar: membawa baki bendera merah putih dalam upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-80 di Kabupaten Sinjai.
Tazzila, begitu ia akrab disapa, mengaku sempat diliputi rasa was-was sebelum menjalankan tugas bersejarah itu.
“Awalnya ada rasa ragu, takut tidak bisa maksimal. Tapi Alhamdulillah, bendera merah putih sukses dikibarkan. Rasanya bangga sekali,” tutur gadis kelahiran Sinjai, 12 Juni 2009 ini.
Doa Orang Tua dan Latihan yang Membentuk Mental
Di balik penampilannya yang percaya diri, ada perjalanan panjang yang ia lalui. Putri pasangan Mustafa dan Sahriani Amir ini tak henti-hentinya bersyukur dan berterima kasih kepada kedua orang tuanya.
“Terima kasih banyak sudah memberikan doa terbaik, selalu mendukung, dan mensupport saya sampai hari ini. Juga terima kasih kepada para pelatih yang sudah membimbing dengan penuh kesabaran,” ucap anak kedua dari lima bersaudara itu.
Latihan keras, disiplin waktu, hingga pengorbanan masa remaja dihabiskan untuk persiapan. Semua itu terbayar ketika namanya disebut sebagai pembawa baki dalam upacara bersejarah tersebut.
Cita-Cita Jadi Praja IPDN
Bagi Tazzila, menjadi bagian dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) bukan hanya soal kehormatan sesaat, melainkan pijakan untuk mimpi besarnya. Ia bercita-cita menjadi praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), mengabdikan diri sebagai abdi negara.
“Saya bercita-cita menjadi praja IPDN,” ucapnya penuh optimisme.
Inspirasi Bagi Generasi Muda
Kisah Tazzila menjadi bukti bahwa kesempatan emas bisa diraih siapa saja yang berani bermimpi, berusaha, dan berdoa. Ia tampil bukan hanya sebagai pembawa baki, tetapi juga sebagai simbol generasi muda Sinjai yang siap melanjutkan estafet perjuangan dengan semangat dan dedikasi.
Alun-alun Sinjai Bersatu hari itu bukan hanya menjadi saksi pengibaran bendera, tetapi juga saksi lahirnya kebanggaan baru: seorang pelajar sederhana dari Dusun Manimpahoi, Kecamatan Sinjai Tengah, yang mengukir jejak sejarah di hari kemerdekaan bangsanya.