![]() |
Andi Yuliani Paris. Int |
INILAHPOS.com - Anggota Komisi XI DPR RI, Andi Yuliani Paris, menilai bahwa pemblokiran rekening oleh PPATK dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan.
Pernyataan ini muncul sebagai respon atas tindakan PPATK yang memblokir sejumlah rekening dalam upaya pencegahan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme.
Anggota DPR asal Sulawesi Selatan ini menekankan pentingnya transparansi dan kejelasan informasi terkait pemblokiran rekening agar masyarakat tidak merasa khawatir dan kehilangan kepercayaan terhadap sektor perbankan.
“Ini sangat disayangkan, karena berdampak pada kepercayaan. Pertama, orang jadi malas menabung di bank, padahal slogannya ‘ayo menabung’. Kepercayaan yang dibangun perbankan puluhan tahun bisa runtuh hanya karena kasus seperti ini,” ujarnya, Rabu (13/8/2025).
Menurutnya, keberadaan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang diatur undang-undang bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada nasabah. Namun, pemblokiran rekening yang tidak disertai penjelasan memadai justru berpotensi menimbulkan kecurigaan dan mendorong masyarakat kembali menyimpan uang secara konvensional di rumah (dibawah kasur).
Dia juga menyoroti adanya kekhawatiran PPATK terkait pinjaman online (pinjol). Ia menegaskan, pemblokiran seharusnya dilakukan secara selektif.
“Kalau khawatir soal pinjol, ya pilah rekeningnya. Jangan sampai masyarakat yang tidak ada kaitannya justru dirugikan. Kalau ini terus terjadi, masyarakat bisa kehilangan kepercayaan, bukan hanya pada perbankan tapi juga pemerintah,” tegasnya.
Legislator PAN itu mendesak PPATK maupun pihak perbankan untuk segera mencabut blokir bagi rekening yang tidak terbukti bermasalah, serta memastikan pencairan kembali dana nasabah berjalan cepat dan mudah.
“Apalagi kalau di tahun ajaran baru, banyak yang butuh dana untuk biaya sekolah dan pengobatan keluarga. Jangan sampai pemblokiran ini mempersulit kehidupan masyarakat,” pungkasnya.