KKN-T Unhas ke-113 Beri Penyuluhan Teknik Budidaya dan Teknologi Pengolahan Porang
Cari Berita

Iklan Atas

iklan

KKN-T Unhas ke-113 Beri Penyuluhan Teknik Budidaya dan Teknologi Pengolahan Porang

inilahpos
04 Februari 2025

KKN-T Unhas ke-113 Beri Penyuluhan Teknik Budidaya dan Teknologi Pengolahan Porang


INILAHPOS.com - Desa Sicini, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa merupakan salah satu desa yang mayoritas warganya berprofesi sebagai petani. Daerah ini merupakan daerah tadah hujan sehingga sebagian besar warga bergantung pada satu komoditas yaitu padi. 


Beberapa warga di Desa juga mulai membudidayakan tanaman porang yang sebelumnya dianggap tanaman liar namun masih belum maksimal dalam teknik budidayanya.


Karena hal tersebut, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Hasanuddin Gelombang 113 mengadakan program kerja “Penyuluhan Teknik Budidaya dan Teknologi Pengolahan Tanaman Porang” yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman petani mengenai metode budidaya porang yang efektif serta teknik pengolahan hasil panen agar memiliki nilai jual lebih tinggi.


Kegiatan ini melibatkan Ketua Kelompok Tani, Ketua BPD dan anggotanya, Kepala Dusun, Aparat Desa dan Warga desa Sicini di Aula kantor desa. 


"Hari ini kami ingin mengajak Bapak dan Ibu untuk melihat potensi dan peluang besar dalam budidaya tanaman porang hingga melihat bagaimana teknik pengelolahannya melalui teknologi fermentasi. Kami berharap ilmu yang kami berikan dapat diterapkan oleh Bapak dan Ibu," ucap Sandy, penanggung jawab program.


Tanaman porang mengandung senyawa glukomanan yang cukup tinggi dan memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun, tanaman ini juga termasuk tanaman yang berbahaya jika dikonsumsi secara langsung karena mengandung kalsium oksalat yang cukup tinggi. Oleh karena itu perlu adanya perlakuan khusus dalam pengelolahannya.


Pada sesi pertama membahas mengenai teknik-tenik budidayanya mulai dari penyiapan lahan, pemilihan bibit, teknik pemeliharaan, panen dan pascapanen. 


“Tidak semua tanah di desa ini tanah datar, tapi sebagian memiliki tanah yang miring, apakah itu berpengaruh terhadap hasilnya dan adakah cara untuk mengolah lahannya?” tanya Dg Lompo, selaku warga Sicini.


Tanah yang miring rawan untuk mengalami erosi dan kesuburan yang tidak merata, sehingga perlu dilakukan konservasi seperti terasering atau membuat teras-teras bertingkat.


Pada sesi kedua membahas mengenai teknologi fermentasi dalam pengelolahan porang menjadi tepung. Sesi ini membahas tahap-tahap dalam pembuatan tepung porang yang memanfaatkan teknik fermentasi dalam mengurangi kalsium oksalat. 


"Apakah produk yang sudah jadi tepung ini sudah aman dan boleh dikonsumsi?” tanya Anca selaku staf desa Sicini. 


Produk akhir dalam bentuk tepung maupun chip kering ini bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi namun sebaiknya perlu izin dari pihak tertentu dengan alasan keamanan mengingat ini adalah produk makanan yang asalnya dari bahan mentah yang dianggap beracun.


Diharapkan melalui kegiatan ini, para petani di Desa Sicini dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh untuk meningkatkan hasil panen serta mengetahui teknik pengelolahannya.