INILAHPOS.com - Puncak peringatan Hari Ibu ke-97 yang dirangkaikan dengan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 di Kabupaten Sinjai dimaknai lebih dari sekadar agenda seremonial.
Kegiatan yang digelar di Auditorium Andi Azikin, Selasa (23/12/2025), menjadi ruang refleksi atas peran strategis perempuan dan gerakan PKK dalam pembangunan daerah.
Mengusung tema “Perempuan Berdaya dan Berkarya Menuju Indonesia Emas 2045” serta “Bergerak Bersama PKK, Mewujudkan Asta Cita Menuju Indonesia Emas”, peringatan ini menegaskan posisi perempuan sebagai motor penggerak pembangunan keluarga dan masyarakat.
Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Sinjai Hj. Ratnawati Arif, Wakil Bupati Andi Mahyanto Mazda, Ketua TP PKK Kabupaten Sinjai Rozalina A. Mahyanto, unsur Forkopimda, Sekda Sinjai Andi Jefrianto Asapa, pimpinan OPD, organisasi perempuan, hingga kader PKK dari seluruh kecamatan.
Dalam sambutannya, Ketua TP PKK Sinjai Rozalina A. Mahyanto yang membacakan pidato Ketua Umum TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian menegaskan bahwa PKK telah tumbuh menjadi kekuatan sosial yang berperan nyata dalam mendukung pembangunan nasional hingga ke tingkat keluarga.
Ia mengulas sejarah panjang PKK yang berawal dari seminar Home Economics di Bogor pada 1957, kemudian berkembang menjadi Gerakan Nasional PKK sejak 1972. Dengan berlandaskan 10 Program Pokok PKK, gerakan ini terus beradaptasi dan menjawab tantangan zaman.
“PKK hadir dan berkontribusi langsung dalam sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi keluarga, hingga pelestarian lingkungan,” ujarnya.
Saat ini, PKK tercatat sebagai organisasi kemasyarakatan paling masif di Indonesia dengan lebih dari 2,5 juta kader dan sekitar 4,1 juta kelompok dasawisma yang aktif mendukung program pemerintah.
Sementara itu, Bupati Sinjai Hj. Ratnawati Arif menegaskan bahwa peringatan Hari Ibu harus menjadi momentum untuk menguatkan peran perempuan dalam pembangunan, bukan sekadar seremoni tahunan.
“Peringatan Hari Ibu adalah bentuk penghargaan bangsa terhadap perjuangan dan pengabdian perempuan, sejak masa merebut kemerdekaan hingga mengisi pembangunan,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan bahwa sejarah Hari Ibu berakar dari Kongres Perempuan Indonesia pertama tahun 1928 di Yogyakarta, yang menjadi tonggak lahirnya gerakan perempuan secara nasional.
Kepada jajaran TP PKK dari tingkat kabupaten hingga desa dan seluruh kader PKK, Bupati menegaskan bahwa HKG PKK merupakan momentum evaluasi atas kontribusi nyata PKK dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Sebagai mitra strategis pemerintah, PKK telah membuktikan perannya melalui 10 Program Pokok PKK yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat,” pungkasnya.
Peringatan Hari Ibu ke-97 dan HKG PKK ke-53 ini ditutup dengan pemotongan tumpeng dan kue ulang tahun sebagai simbol rasa syukur dan kebersamaan.
