INILAHPOS.com - Arena Car Free Day (CFD) di Jalan Persatuan Raya, Kecamatan Sinjai Utara, tak hanya menjadi ruang olahraga dan rekreasi warga, tetapi juga dimanfaatkan sebagai pusat edukasi kesehatan.
Momentum ini digunakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sinjai bersama Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) untuk mengampanyekan pencegahan HIV/AIDS dalam rangka peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2025, pada Minggu (21/12/2025) pagi.
Dengan menyasar masyarakat yang tengah beraktivitas pagi, Dinkes Sinjai menghadirkan layanan skrining HIV/AIDS, pemeriksaan kesehatan gratis, senam bersama, serta edukasi langsung mengenai pencegahan penularan HIV/AIDS.
Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Sinjai, Andi Mahyanto Mazda, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Sinjai. Hadir pula jajaran pimpinan OPD, unsur Forkopimda, Ketua Tim Penggerak PKK, serta pimpinan instansi vertikal.
Kepala Dinas Kesehatan Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik, menyampaikan bahwa pemilihan lokasi CFD bertujuan mendekatkan layanan sekaligus informasi kesehatan kepada masyarakat luas, khususnya kelompok usia produktif.
“Peringatan Hari AIDS Sedunia tahun ini kami isi dengan berbagai kegiatan edukatif dan preventif. Salah satunya survei pengetahuan HIV/AIDS pada kelompok usia 15 hingga 24 tahun yang melibatkan 4.033 responden,” jelas dr. Emmy.
Selain kegiatan di ruang publik, Dinkes Sinjai juga telah melakukan skrining HIV di Rumah Tahanan (Rutan) Sinjai sebagai bagian dari upaya deteksi dini dan pencegahan penularan di lingkungan tertutup.
“Hari ini di arena Car Free Day, kami kembali melakukan skrining HIV/AIDS serta pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sinjai Andi Mahyanto Mazda menegaskan bahwa penanggulangan HIV/AIDS membutuhkan keterlibatan seluruh elemen, bukan hanya sektor kesehatan.
“Sebagai Ketua KPAD Sinjai, kami terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mencegah penularan HIV/AIDS. Ini adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya peran tokoh agama dan Kementerian Agama dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pencegahan penyakit menular.
“Kami berharap dukungan semua pihak, termasuk Kementerian Agama, agar edukasi bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan pendekatan yang tepat,” pungkasnya. **
