INILAHPOS.com - Kongres Pejuang Perempuan Indonesia (KPPI) menggelar kongres nasional di Kemayoran, Jakarta, Jumat (25/4/2025). Dalam momentum bersejarah ini, KPPI menggandeng lebih dari 130 organisasi perempuan nasional untuk berkolaborasi dalam mewujudkan Indonesia maju.
Ketua KPPI, Sinda Sutadisastra, menegaskan pentingnya kongres ini sebagai langkah strategis menyatukan energi perempuan dari seluruh penjuru Tanah Air. Ia menekankan bahwa KPPI harus menjadi mitra pemerintah dalam mengawal pembangunan nasional.
"Kita ingin menghasilkan kesepakatan kerja sama antar 130 organisasi yang hadir, untuk mengawal pemerintahan saat ini dan memastikan perempuan berperan aktif di dalamnya," ujar Sinda.
Kongres ini turut dihadiri Ketua Umum Asosiasi Lembaga Peningkatan Kapasitas SDM Indonesia (ALPEKSI), Julia Putri Noor, yang hadir bersama pengurus perempuan ALPEKSI serta sejumlah Ketua Jendela Pendidikan Nusantara (JPN) dari berbagai daerah seperti Tangsel, Bekasi, DKI Jakarta, dan Depok.
Dalam kesempatan itu, turut memberikan konsep dan program perempuan yang bisa mendukung program-program pemerintah, khususnya dalam mendorong eksistensi perempuan di berbagai bidang.
"Kami berharap Kongres KPPI bukan sekadar ajang eksistensi aktivis perempuan, tapi juga mampu melahirkan konsep nasional yang bisa kita usulkan kepada Presiden, mendukung Asta Cita Presiden," tegas Julia.
Menurut Julia, kehadiran perempuan dari seluruh Indonesia dalam kongres ini harus dimaknai sebagai kekuatan besar. Ia menekankan pentingnya merumuskan program nyata yang menunjukkan bahwa perempuan bukan hanya pelengkap atau pendamping, melainkan pemikir strategis bangsa.
"Perempuan Indonesia harus menjadi barometer keunggulan perjuangan bangsa, garda terdepan peradaban yang melahirkan generasi penerus bermental tangguh, cerdas secara akademis, sosial, dan spiritual," lanjutnya.
Julia juga berharap suara perempuan dari berbagai organisasi dapat terdengar di tingkat nasional, dan buah pemikiran mereka bisa diakomodir dalam kebijakan negara.
"Kita ingin perempuan bukan sekedar diakui jadi pilar bangsa tapi dilibatkan secara nyata diberikan ruang dan kesempatan yang sama dengan pria," tutup Julia.
Kongres KPPI 2025 ini diharapkan menjadi tonggak sejarah baru, memperkuat sinergi dan kolaborasi antar organisasi perempuan untuk membangun bangsa yang lebih inklusif, adil, dan maju.
Kepala Bidang Advokasi Hukum BPHN, Masan Nurpian yang turut hadir menyuminggung bahwa perempuan harus ada dibarisan mediator hukum sebagai paralegal yang mana ALPEKSI dengan Bakumham nya sebagai bantuan Hukum. Menjadi salah satu lembaga resmi yang bisa menyelenggarakan diklat sertifikasi paralegal