KKNT 113 Unhas Hadirkan Solusi Pestisida Nabati untuk Petani Saotengnga
Cari Berita

Iklan Atas

iklan

KKNT 113 Unhas Hadirkan Solusi Pestisida Nabati untuk Petani Saotengnga

inilahpos
17 Januari 2025

KKNT 113 Unhas Hadirkan Solusi Pestisida Nabati untuk Petani Saotengnga


INILAHPOS.com - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan program kerja berupa workshop pembuatan pestisida nabati berbahan dasar daun kirinyuh. 


Kegiatan ini dilaksanakan di rumah produksi pakan ternak yang terletak di Dusun Kaleleng, Desa Saotenganga, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai pada Kamis, 16 Januari 2025. 


Workshop ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Dusun Kaleleng, aparat desa, penyuluh pertanian dan peternakan, serta Ketua PKK.


Program kerja ini dilatarbelakangi oleh melimpahnya daun kirinyuh yang selama ini tidak dimanfaatkan oleh petani di Dusun Kaleleng. Daun kirinyuh, yang sebenarnya memiliki potensi besar sebagai bahan dasar pestisida nabati, seringkali hanya dianggap sebagai limbah atau tanaman liar yang tidak memiliki nilai ekonomi. 


Selain itu, hingga saat ini belum ada produk pestisida yang dapat diproduksi secara mandiri oleh masyarakat setempat. Kondisi ini mendorong mahasiswa KKNT 113 Universitas Hasanuddin untuk mengembangkan inovasi pembuatan pestisida dari daun kirinyuh, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara lokal sekaligus mengurangi ketergantungan pada produk pestisida sintetis yang mahal dan sulit diakses.


Dalam workshop ini, mahasiswa KKNT 113 Universitas Hasanuddin memulai kegiatan dengan memberikan materi singkat kepada para petani Dusun Kaleleng. Materi ini mencakup penjelasan mengenai manfaat pestisida nabati, cara kerjanya, serta potensi penggunaan bahan lokal seperti daun kirinyuh. 


Penyampaian materi ini dilakukan secara interaktif, diselingi dengan diskusi untuk menjawab pertanyaan dan berbagi pengalaman dengan para petani. Setelah sesi diskusi, mahasiswa melanjutkan dengan demonstrasi langsung proses pembuatan pestisida nabati. 


Proses ini dirancang agar sederhana dan efisien, sehingga para petani dapat dengan mudah mempraktikkannya sendiri tanpa memerlukan waktu atau peralatan yang kompleks. Demonstrasi ini diharapkan dapat membuka wawasan para petani mengenai cara memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal.


Penanggung jawab program, Winda Puspitasari, menyampaikan harapannya agar inovasi ini dapat membantu warga Dusun Kaleleng mengurangi ketergantungan pada pestisida sintetis yang membutuhkan biaya tinggi. 


Dalam komentarnya, ia menekankan pentingnya pengendalian hama yang ramah lingkungan sebagai solusi berkelanjutan bagi petani. 


"Dengan adanya program ini, saya berharap dapat meningkatkan kesadaran petani akan pentingnya pengendalian hama yang lebih aman bagi lingkungan dan kesehatan, sekaligus mengurangi penggunaan pestisida kimia berbahaya," ujarnya. 


Ia juga menambahkan bahwa program ini tidak hanya ditujukan untuk memperbaiki hasil panen dan kualitas tanaman, tetapi juga untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan pendapatan petani. 


Harapan ini menjadi tujuan utama dari workshop yang dilaksanakan, sekaligus langkah awal dalam menciptakan sistem pertanian yang lebih berkelanjutan di Dusun Kaleleng.