 |
| Kolase Jokowi dan Dian Sandi Utama/Inilahpos |
INILAHPOS.com - Nama Dian Sandi Utama terus menarik perhatian publik. Di tengah memanasnya polemik seputar jejak akademik Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), pria yang dikenal vokal ini kembali hadir ke permukaan, membawa sepotong bukti yang diklaimnya sebagai penguat, foto hitam putih kegiatan KKN Jokowi di Wonosegoro, Boyolali, tahun 1983.
Bagi sebagian orang, mungkin ini bukan kali pertama nama Dian terdengar. Ia pernah mencuat sebagai salah satu tokoh awal yang mempublikasikan foto ijazah Presiden Jokowi, di saat isu seputar keaslian dokumen akademik kepala negara menjadi perbincangan hangat di berbagai ruang publik, baik fisik maupun digital.
Kini, Dian kembali ke garis depan perdebatan, bukan sebagai pengamat, melainkan sebagai pelaku politik. Ia tercatat sebagai kader aktif Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Posisi strategis ini dipercayakan kepadanya menjelang Pemilu Serentak 2024, menandai peran pentingnya dalam penguatan mesin partai di wilayah timur Indonesia.
Sebelum berlabuh di PSI, Dian diketahui sempat menjadi bagian dari Partai NasDem. Ia bahkan maju sebagai calon anggota DPRD Provinsi NTB pada Pemilu 2019, meski gagal melenggang ke parlemen.
Namun perjalanannya di dunia politik tak padam. Dian justru kian vokal, terutama dalam isu-isu nasional yang menyangkut integritas dan rekam jejak pemimpin negara.
Dalam unggahan terbarunya di platform X (dulu Twitter), ia menunjukkan foto lawas berwarna hitam putih yang disebutnya sebagai dokumentasi KKN Jokowi di Kecamatan Wonosegoro.
"Ini saya postingkan Pak Rismon cs photo waktu acara KKN Pak Jokowi bersama teman-teman (beda jurusan) di Desa yang ada di Kecamatan Wonosegoro," tulisnya pada 17 Juni 2025, merespons pernyataan Rismon Sianipar, pakar digital forensik yang sebelumnya menyebut tak menemukan bukti valid atas klaim lokasi KKN Jokowi.
Tak hanya mengunggah foto, Dian Sandi bahkan menantang Rismon untuk melakukan uji forensik terhadap gambar tersebut. "Monggo diforensik, yang mana beliau?" ujarnya dengan nada meyakinkan.
Langkah Dian ini memantik diskusi baru di tengah silang pendapat soal narasi sejarah Presiden Jokowi. Ia seolah ingin menegaskan bahwa kebenaran terkadang tidak hanya lahir dari dokumen resmi, tapi juga dari keberanian untuk membuka lembar-lembar lama yang nyaris terlupakan.
Dengan gayanya yang lugas, Dian Sandi Utama membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar aktor politik daerah, tapi sosok yang siap berdiri di tengah pusaran isu nasional, terutama jika menyangkut kredibilitas pemimpin yang pernah memimpin negeri ini selama satu dekade.