(Ketersediaan Air Bersih)
Air merupakan sumber kehidupan yang sangat penting bagi makhluk hidup khususnya manusia. air merupakan sumber daya alam terpenting yang ada di muka bumi karena merupakan inti dari segala kehidupan, dan sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air.
Tanpa air, manusia akan hidup mengalami dehidrasi. Air dalam kehidupan sehari-hari pun bermacam-macam kebutuhannya, seperti minum, memasak, mandi, mencuci, mengairi, dan lain-lain. Air tidak hanya dibutuhkan oleh manusia saja, namun organisme lain seperti hewan dan tumbuhan juga memerlukan air.
Selain itu, air juga dibutuhkan oleh manusia. Selain sebagai sumber makanan, air juga penting untuk menjaga organisme.Keseimbangan tubuh juga sangat bermanfaat. Salah satunya adalah dengan menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik, baik hewan-hewan, maupun tumbuhan.
Namun pasokan air bersih di Indonesia kini semakin terancam.
Krisis air bersih merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan antara ketersediaan air bersih dan permintaan air bersih. Pada dasarnya air dimuka bumi hanya sekian persen yang merupakan air bersih (fresh water).
Dari segi geografis, Indonesia sangat kaya akan sumber daya air, dimana wilayah perairannya mencakup 70% dari luas daratan, selain itu Indonesia juga mempunyai banyak sungai, danau, dan mata air.Dilihat dari rata-rata ketersediaan air permukaan di Indonesia, itu 88. 3 kilometer/detik setara dengan 2,78 triliun meter kubik/tahun.
Di satu sisi, Badan Pusat Statistik menyatakan rata-rata proporsi rumah tangga yang memiliki air minum secara nasional masih kurang dari 50% pada tahun 2022 atau 44,94%.
Pertumbuhan populasi yang tidak terkendali menjadi pemicu utama krisis ini. Semakin banyak orang yang membutuhkan air untuk kebutuhan sehari-hari, mengakibatkan peningkatan permintaan yang sulit diimbangi dengan pasokan yang terbatas. Oleh karena itu, upaya pengendalian pertumbuhan populasi menjadi langkah esensial untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan ketersediaan air.
Semakin banyak orang yang membutuhkan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, menyebabkan tekanan berlebih pada sumber daya air. Dalam mendukung program keluarga berencana dan edukasi reproduksi menjadi langkah kunci untuk mengurangi beban permintaan air dan menciptakan keseimbangan antara populasi dan ketersediaan air.
Rata-rata kebutuhan air penduduk perkotaan mencapai 120 liter/hari/orang atau 43,8 meter kubik/orang/tahun, dan rata-rata kebutuhan air penduduk pedesaan sebesar 60 liter/hari/orang atau 21,9 meter kubik/orang/tahun. Distribusinya masih belum merata, dengan sekitar 20% penduduk Indonesia masih kekurangan akses terhadap air bersih yang memadai dan aman, menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), hanya sekitar 60% dari total penduduk Indonesia yang memiliki akses terhadap air bersih, yang berarti sekitar 40% dari total penduduk Indonesia masih belum memiliki akses terhadap air bersih.
Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor, diantaranya Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti limbah industri, limbah domestik dan pembuangan limbah industri, pencemaran ini dapat menjadikan air tidak layak untuk diminum dan berbahaya bagi kesehatan. kesehatan.
Perubahan iklim juga akan menyebabkan perubahan pola curah hujan yang dapat menyebabkan kekeringan dan banjir di beberapa daerah. Kekurangan air dan banjir akan mengganggu pasokan air bersih. Pertumbuhan penduduk yang cepat juga akan menyebabkan peningkatan kebutuhan air yang dapat menyebabkan kompetisi terhadap air.
Pasokan air bersih yang tidak optimal dapat menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kesehatan. Minum air yang tidak bersih dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti diare, kolera, dan tipus. Selain itu, pasokan air yang tidak optimal dapat menurunkan produktivitas masyarakat, antara lain : Pertanian, industri dan jasa juga dapat merusak ketahanan pangan, karena air merupakan faktor penting dalam produksi pangan.
Pentingnya pendekatan berbasis masyarakat tak terelakkan. Partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air, pemantauan konsumsi air, dan praktik penghematan air dapat memberikan kontribusi positif dalam mengatasi krisis ini. Keterlibatan komunitas lokal juga dapat mendorong penerapan kebijakan yang mendukung pelestarian sumber air.
Dalam mengatasi krisis ketersediaan air bersih, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta menjadi kunci. Supaya Program edukasi tentang pengelolaan air yang berkelanjutan perlu diperkuat, dan inovasi teknologi dalam pengolahan air bersih harus didorong untuk meningkatkan efisiensi dan mendukung pemulihan ekosistem air yang terancam.
Diperlukan upaya untuk mengatasi permasalahan pasokan air bersih di Indonesia, seperti pencegahan dan pengendalian pencemaran air, yang dapat dicapai melalui berbagai cara termasuk penegakan hukum, penerapan teknologi pengolahan limbah, dan pendidikan masyarakat.
Kita juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya air melalui kampanye pendidikan dan publisitas, dan kita juga dapat terlibat dalam pengelolaan sumber daya air berkelanjutan dengan melakukan konservasi air, mengembangkan teknologi pengolahan air, dan melakukan konservasi air.
Melalui upaya tersebut diharapkan pasokan air bersih di Indonesia dapat tetap terjaga dan krisis air dapat dicegah. Dengan meningkatkan penyediaan air bersih, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dan mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan berkelanjutan.
Penulis: Devinakeysa Revanni Zerllin Wildannisa
Kampus : Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang
Prodi : Teknik Lingkungan