INILAHPOS.com - Sebuah inovasi berbasis komunitas digagas oleh UPTD Puskesmas Samaenre, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan solusi praktis dan mandiri dalam menangani masalah nyeri otot dan sendi.
Mereka menghadirkan sesuatu yang segar dan membumi. GEMPAR NYOS, singkatan dari Gerakan Mandiri Penanganan Nyeri Otot dan Sendi.
Inovasi ini dikemas dalam bentuk Black Print Manual Book 2025, sebuah panduan praktis berbahasa sederhana yang bisa dimengerti siapa saja, dari ibu rumah tangga, pekerja kebun, hingga lansia yang sering mengeluh pegal linu.
Melalui pendekatan edukatif dan partisipatif, GEMPAR NYOS hadir sebagai program unggulan yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemandirian, dan keterampilan masyarakat dalam mengatasi keluhan otot dan sendi ringan hingga sedang, tanpa harus langsung bergantung pada fasilitas kesehatan.
Di dalam buku panduan itu, warga bisa menemukan informasi ringan namun penting: mulai dari apa saja pemicu nyeri otot dan sendi, cara penanganan mandiri di rumah seperti stretching ringan dan kompres hangat, hingga tips mencegah kekambuhan dengan gaya hidup aktif dan seimbang. Semua ditulis dengan gaya yang bersahabat, jauh dari istilah yang membingungkan.
"Kami ingin masyarakat mampu mengenali dan menangani sendiri gejala awal nyeri otot dan sendi, dengan cara yang tepat, aman, dan berkelanjutan," ujar Kepala Puskesmas Samaenre, Ernawati, Jumat, (8/8/2025)
Apalagi, masyarakat dominan menggunakan obat bebas sebagai jalan praktisnya mengurangi nyeri. Padahal kata dia, itu sangat berbahaya, apalagi tanpa menggunakan resep dokter.
Ernawati menyebut tiga pilar utama GEMPAR NYOS diantaranya, Edukasi & Sosialisasi Komprehensif, Pelatihan Gerakan Tepat dan Sederhana serta
Pendampingan Berkesinambungan oleh Kader Kesehatan.
Dengan pendekatan tersebut, masyarakat tidak hanya menjadi penerima layanan, tetapi juga aktor utama dalam menjaga kesehatan muskuloskeletal mereka sendiri.
Manfaat yang diharapkan dalam GEMPAR NYOS ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan otot dan sendi, mendorong kemampuan masyarakat dalam melakukan penanganan awal secara mandiri.
Selain itu, mengurangi beban kunjungan ke fasilitas kesehatan, meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat serta mengurangi beban biaya pengobatan jangka panjang.
Program ini juga mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, khususnya lansia dan kelompok rentan lainnya yang selama ini sering mengeluhkan nyeri otot dan sendi, namun enggan atau terbatas untuk mengakses layanan kesehatan.
Program ini juga menjadi bagian dari dukungan terhadap Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), yang menjadikan kader kesehatan sebagai garda terdepan yang biasa di sebut "Nyos Pioneer"
Melalui GEMPAR NYOS, harapannya sederhana tapi berdampak besar; mengurangi antrian pasien di puskesmas untuk keluhan ringan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa sehat itu bisa dimulai dari rumah.
Dan siapa sangka, dari sebuah puskesmas yang ada di bagian Selatan, Sinjai, lahir gerakan kecil yang bisa membuat nyeri otot tak lagi jadi alasan untuk menyerah dalam menjalani hari.