INILAHPOS.com - Suasana di Posyandu Jerrung 2, Desa Lamatti Riawang, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan pada Senin pagi (11/8/2025), berbeda dari biasanya.
Derai tawa, gerakan senam penuh semangat, dan wajah-wajah ceria para lanjut usia (lansia) menjadi pemandangan yang menghangatkan hati. Di usia yang tak lagi muda, semangat mereka untuk tetap sehat dan produktif terasa menular ke semua yang hadir.
Kegiatan ini merupakan bagian dari GASKAN SAPPO (Gerakan Aksi Peduli LANsia Sehat dan PrOduktif), sebuah inovasi dari Puskesmas Bulupoddo yang lahir dari kepedulian terhadap kesejahteraan para lansia.
“Tujuan kami sederhana tapi penting: meningkatkan kualitas hidup lansia, memberi edukasi kesehatan, pemeriksaan medis, dan memberdayakan mereka agar tetap aktif di usia senja,” ujar Kepala Puskesmas Bulupoddo, Intan Permata Sari, Senin, (11/8).
Dia menyebut, program ini pertama kali berjalan di Desa Lamatti Riawang pada 2024, dan terbukti sukses meningkatkan capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk pelayanan kesehatan lansia dibandingkan tahun sebelumnya. Kesuksesan itu mendorong penerapan program serupa di Desa Lamatti Riattang pada 2025.
Di Posyandu Jerrung 2, kegiatan dimulai dengan senam sehat yang dipandu kader desa. Meski sebagian rambut telah memutih dan langkah mulai pelan, gerakan tangan dan kaki para lansia tetap selaras irama musik.
"Usai senam, mereka mendapat pemeriksaan kesehatan gratis, mulai dari cek tekanan darah, gula darah, kolesterol, hingga konsultasi medis," kata Intan.
Tak berhenti di sana, tenaga kesehatan juga memberikan penyuluhan tentang pola hidup sehat, pentingnya gizi seimbang, dan menjaga kesehatan mental.
“Semangat para lansia ini luar biasa. Mereka memberi pesan kuat bahwa usia hanyalah angka. Selama kita mau bergerak, hidup tetap bisa bermakna,” kata Intan.
Di tengah hangatnya interaksi, "GASKAN SAPPO" tak hanya menjadi program kesehatan, tetapi juga simbol kasih sayang, penghargaan, dan penghormatan kepada orang tua. Sebuah pengingat bahwa merawat lansia bukan sekadar kewajiban, melainkan cermin peradaban yang menghargai generasinya.