Jadi Menteri Kabinet Merah-Putih, Meutya: Eks Jurnalis Pernah Disandera Saat Bertugas di Irak
Cari Berita

Iklan Atas

iklan

Jadi Menteri Kabinet Merah-Putih, Meutya: Eks Jurnalis Pernah Disandera Saat Bertugas di Irak

inilahpos
21 Oktober 2024

Meutya Viada Hafid. Foto/Google


INILAHPOS.com - Meutya Viada Hafid diangkat sebagai Menteri Komunikasi dan Digital dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk periode 2024-2029. 


Nama Meutya diumumkan langsung oleh Presiden Prabowo pada Minggu (20/10/2024) malam di Istana Merdeka, Jakarta, sebagai bagian dari Kabinet Merah Putih.


Dalam kesempatan itu, Prabowo mengumumkan total 48 nama menteri dan 5 pejabat setingkat menteri, serta 59 wakil menteri yang akan bekerja bersama di kabinetnya. 


Perubahan nomenklatur dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital menandai fokus baru pemerintah dalam era digitalisasi.


Dikutip dari Wikipedia, Meutya Hafid bukanlah sosok asing di dunia politik dan komunikasi. Wanita kelahiran 3 Mei 1978 ini memulai karirnya sebagai jurnalis di Metro TV dan dikenal luas sebagai salah satu wajah televisi Indonesia. 


Di DPR-RI, ia telah berkiprah sejak 2010, menggantikan Burhanuddin Napitupulu, dan menjabat sebagai Ketua Komisi I sejak 2019, menangani isu pertahanan, komunikasi, serta hubungan luar negeri.


Selain dikenal karena karir politiknya, Meutya juga pernah mengalami pengalaman dramatis saat diculik dan disandera oleh sekelompok pria bersenjata di Irak pada 2005, ketika meliput situasi pasca-invasi. 


Pengalaman tersebut ia tuangkan dalam buku "168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang Disandera di Irak," yang diluncurkan pada 2007.


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun turut menyumbangkan tulisan untuk bagian pengantar dari buku ini. 


Selain presiden, beberapa tokoh lainnya pun menyumbangkan tulisannya yakni Don Bosco Selamun (Pemimpin Redaksi Metro TV 2004-2005) dan Marty Natalegawa (Mantan Juru Bicara Departemen Luar Negeri).


Sebagai putri daerah asal Soppeng, Sulawesi Selatan, Meutya membawa kebanggaan bagi masyarakatnya. Kini, sebagai Menteri Komunikasi dan Digital, ia dihadapkan pada tantangan besar untuk memajukan sektor digital di Indonesia, seiring dengan transformasi digital yang semakin pesat.


Meutya menggantikan Budi Arie Setiadi, yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi. Dengan pengalaman yang matang di bidang komunikasi dan kebijakan, Meutya diharapkan mampu membawa inovasi dan kemajuan di bidang digitalisasi, menghubungkan Indonesia dengan perkembangan teknologi global. ***