Oleh Khairil Akbar, S.Kep.,Ns
Wakil Ketua DPD PPNI Sinjai Bidang Penelitian Informasi dan komunikasi
12 NOVEMBER ADALAH MOMENTUM DIMANA PARA INSAN KESEHATAN MEREFLEKSIKAN DIRINYA TAK TEKECUALI PERAWAT.
Hari Kesehatan Nasional yang Sejarah lahirnya dimulai tahun 1964, dimana pada saat itu Indonesia berhasil mengendalikan wabah malaria yang merupakan penyakit mematikan pada masa itu karena telah merenggut ribuan nyawa.
Menelisik lebih jauh dalam kancah pembangunan kesehatan Perawat memainkan peran krusial dalam kesehatan masyarakat, karena merupakan armada terbesar dalam pelayanan kesehatan yang menjadikannya ujung tombak dalam peningkatan derajat kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Namun ditengah euphoria HKN yang ke 61 perawat diperhadapkan pada bagaimana menavigasi lanskap layanan kesehatan di era 5.0, yang terus berkembang dan semakin kompleks.Tentu memahami pentingnya keperawatan serta kemampuan menjawab tantangan adalah peluang di masa depan.
Layanan kesehatan yang sedang mengalami transformasi yang mendalam, yang didorong dengan pergeseran demografi menuju populasi lansia yang lebih besar,sebagaimana data Badan Pusat Statistik jumlah lansia di Indonesia terus meningkat, mencapai sekitar 33 juta jiwa atau 12% dari total penduduk pada tahun 2024.
Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya angka harapan hidup dan menandakan Indonesia telah memasuki era aging population atau populasi menua. Tren ini diproyeksikan akan terus berlanjut, dengan perkiraan mencapai 20% dari total penduduk pada tahun 2045.
Dengan proporsi penduduk lansia yang terus meningkat bukan tidak mungkin terjadi lonjakan penyakit kronis dan kondisi medis kompleks yang memerlukan perawatan berkelanjutan.
Tentu hal ini menempatkan penekanan yang lebih besar terutama dalam menghadapi kasus-kasus komorbiditas dan kondisi kronis yang menuntut kemampuan perawat untuk tidak hanya fokus pada tindakan kuratif di samping tempat tidur pasien , tetapi juga pada pendekatan preventif, edukatif, serta manajerial yang lebih holistis ,yang semuanya sangat bergantung pada keahlian dan dedikasi seorang perawat.
Oleh karenanya momentum HKN hendaknya menjadi ruang untuk mengapresiasi peran sentral perawat sebagai “Garda Terdepan” dalam pelayanan kesehatan.
Dedikasi dan profesionalisme perawat, yang teruji bahkan di masa-masa sulit seperti pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu, menunjukkan betapa krusialnya kontribusi mereka dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Refleksi di Hari Kesehatan Nasional hendaknya melampaui sekadar ucapan terima kasih dan atau secarik piagam penghargaan. tantangan signifikan terkait dengan kesejahteraan adalah hal yang tidak dapat diabaikan.
Oleh karena itu, kepedulian terhadap kesejateraan perawat ialah fondasi krusial bagi sistem kesehatan serta menghormati dedikasi perawat dan merefleksikan bagaimana penguatan profesi mereka akan menghasilkan “Generasi Sehat Dan Masa Depan Hebat”


