![]() |
| Ilustrasi |
INILAHPOS.com - Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan umumnya menyerang paru-paru.
Penyakit ini sebenarnya bisa disembuhkan jika ditangani dengan tepat. Namun, sayangnya banyak kasus TBC terlambat dikenali karena gejalanya di awal cenderung ringan dan mirip dengan penyakit pernapasan biasa.
Ketika diabaikan, TBC bisa berkembang menjadi lebih parah hingga berisiko menyebabkan komplikasi serius. Karena itu, penting untuk memahami apa saja tanda-tanda TBC yang sudah memasuki stadium lanjut.
Gejala Awal yang Sering Dianggap Remeh
Dikutip dari halodoc, pada tahap awal, pengidap TBC biasanya mengalami:
- Batuk ringan yang berlangsung lebih dari 3 minggu.
- Demam, biasanya terjadi di malam hari.
- Nafsu makan turun.
- Berat badan turun secara perlahan.
- Kelelahan.
- Keringat di malam hari.
Dalam beberapa kasus, gejala di atas bisa semakin berkembang bila tak segera ditangani. Nah, berikut ciri penyakit TBC yang sudah parah:
Batuk berdarah ini terjadi karena infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis telah menyebabkan pembuluh darah pada paru-paru pecah. Itulah sebabnya pengidapnya mengeluarkan dahak yang berdarah saat batuk.
2. Demam tinggi dan berkepanjangan
Demam ringan hingga sedang dan berlangsung berkepanjangan ini biasanya terjadi lebih dari tiga minggu, dan bisa muncul serta datang secara tiba-tiba. Demam yang terjadi merupakan tanda sistem imun sedang bereaksi melawan infeksi bakteri TBC yang sedang aktif.
3. Penurunan berat badan secara signifikan
Menurut Kementerian Kesehatan RI, infeksi bakteri TB membuat tubuh mengalami peningkatan metabolisme, sekaligus menurunkan selera makan. Hal inilah yang membuat
cadangan energi di dalam tubuh makin berkurang. Nah, lama-kelamaan kondisi ini bisa menyebabkan penurunan berat badan
4. Keringat berlebihan di malam hari
Gejala yang satu ini terjadi karena tubuh memproduksi sel darah putih untuk melawan bakteri TBC. Produksi sel darah putih ini cenderung terjadi saat tubuh beristirahat, sehingga menyebabkan suhu tubuh meningkat. Kondisi inilah yang menghasilkan keringat yang lebih banyak di malam hari.
5. Sesak napas
Sesak napas pada TBC disebabkan akibat peradangan pada jaringan paru yang membuat sel-sel mati menumpuk di paru-paru.
Melemahnya sistem kekebalan tubuh saat infeksi bakteri TBC bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Sistem imun yang lemah ini biasanya ditandai dengan rasa sakit dan lemas, serta berdampak pada beberapa organ tubuh.
Kelelahan ekstrem ini bisa bermula dari nafsu makan yang berkurang, sehingga tubuh tidak mengdapatkan asupan energi yang cukup. Sistem imun yang lemah juga menyebabkan pasien TBC merasa lemas dan mudah letih secara berkepanjangan.
Namun pada kasus TBC parah, penyakit bisa berkembang serius dan menyebabkan komplikasi ke organ lainnya. Bahkan, berisiko menyebabkan kerusakannya permanen.


