INILAHPOS.com - Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis (HIMANIS) Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Negeri Makassar (UNM) sukses melaksanakan pelatihan dalam rangkaian program “Kampus Kopi: Pemberdayaan Pemuda melalui Wisata Edukasi Berbasis Kekayaan Intelektual Komunal dengan Strategi Participatory Action Research untuk Kemandirian Desa Arabika”.
Kegiatan berlangsung dua hari, Kamis–Jumat (4–5/9/2025), di Desa Arabika, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai. Fokus utama pelatihan ini adalah meningkatkan kapasitas dan kreativitas pemuda desa sebagai motor penggerak wisata edukasi berbasis kopi.
Pelatihan ini diikuti oleh pemuda Lembaga Penggerak Wisata serta Pendekar Kopi, kelompok yang dibentuk khusus untuk mengembangkan potensi kopi lokal dan memperkuat branding Desa Arabika sebagai destinasi wisata edukasi.
Pada hari pertama, peserta dibekali keterampilan diversifikasi produk berbahan dasar kopi, meliputi teh bunga kopi, kerupuk manis kopi, dan kerupuk asin kopi. Setiap produk memiliki ciri khas dan nilai jual yang unik. Teh bunga kopi memperkenalkan cita rasa dan aroma khas bunga kopi, sedangkan kerupuk manis dan asin kopi diciptakan untuk memperluas pangsa pasar kuliner khas Desa Arabika.
Sementara itu, hari kedua berfokus pada pembuatan serundeng Daun kopi dan dodol kopi, yang dirancang untuk memperluas variasi produk dan meningkatkan daya tarik wisatawan. Inovasi ini memperluas pemanfaatan tanaman kopi, di mana daun kopi yang biasanya kurang dimanfaatkan kini diolah menjadi serundeng dengan cita rasa khas dan aroma unik.
Selain itu, dodol kopi menjadi produk unggulan yang menggabungkan rasa manis khas dodol dengan keharuman kopi.
Ketua PPK ORMAWA HIMANIS FISH UNM, Arief Ramadhann menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah nyata untuk menciptakan kemandirian ekonomi di Desa Arabika melalui kolaborasi aktif masyarakat.
“Kampus Kopi hadir sebagai ruang belajar dan berinovasi bersama. Kami ingin pemuda desa tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga aktor utama dalam memajukan desa melalui wisata edukasi kopi,” ujarnya.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat Desa Arabika terutama para pemuda dan pemudi. Salah satu peserta dari Pendekar Kopi, Sri mengungkapkan rasa bangga dan harapannya setelah mengikuti pelatihan ini.
“Kami sangat berterima kasih atas ilmu yang diberikan. Selama ini kami hanya melihat kopi sebagai hasil panen biasa, tetapi sekarang kami tahu bahwa kopi dan bahkan daun kopinya bisa diolah menjadi berbagai produk kreatif. Ini membuat kami semakin bersemangat untuk memajukan desa kami,” tuturnya.
Melalui pelatihan ini, HIMANIS FISH UNM berharap Desa Arabika dapat berkembang menjadi desa wisata edukasi kopi yang mandiri, berdaya saing, dan menjadi contoh bagi desadesa lain dalam mengelola potensi lokal berbasis partisipasi masyarakat ke