INILAHPOS.com - Kopi bukan sekadar minuman, tetapi juga cerminan budaya, identitas, sekaligus peluang ekonomi. Hal inilah yang coba dihidupkan oleh Program PPK Ormawa HIMANIS FIS-H Universitas Negeri Makassar (UNM) lewat kegiatan “Kampus Kopi: Pemberdayaan Pemuda Melalui Wisata Edukasi Berbasis Kekayaan Intelektual Komunal” di Desa Arabika, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai pada Senin–Selasa (25–26/8/2025).
Rangkaian kegiatan dimulai dengan Kelas Kopi bertajuk “Journey of Coffee: Menyusuri Sejarah dan Proses Kopi”. Menghadirkan Ramly Usman, penggiat kopi, bersama Muh Ismail Alfaridzi, prosesor kopi Sinjai, para peserta diajak menyelami perjalanan kopi dari akar sejarahnya hingga proses pengolahan modern.
Diskusi juga membuka wawasan tentang potensi kopi lokal sebagai kekuatan ekonomi desa.
Tak berhenti di situ, keesokan harinya, para pemuda Desa Arabika mendapat bekal Pelatihan Public Speaking bertema “Strong Mind, Strong Voice” bersama Marwah Juwita Yusuf, S.S., M.Hum., CPS., CPPS, CMSE.
Materi ini menekankan pentingnya kepercayaan diri dan keberanian berbicara di ruang publik, keterampilan yang dinilai krusial untuk membangun kepemimpinan generasi muda desa.
Sebagai penutup, peserta diajak menikmati film “Filosofi Kopi”. Pemutaran film ini menjadi refleksi bersama, bahwa kopi bukan sekadar komoditas, tetapi juga mengandung nilai, filosofi, dan jembatan pemberdayaan masyarakat.
Antusiasme pemuda Desa Arabika tampak begitu besar. Mereka tak hanya aktif berdiskusi, tetapi juga terlibat penuh dalam setiap sesi. Kehadiran masyarakat umum semakin memperkaya suasana, menjadikan kegiatan ini sebagai ruang dialog kolektif tentang masa depan desa berbasis kopi.
Ketua Tim PPK Ormawa HIMANIS FIS-H UNM menegaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk menanamkan semangat kemandirian melalui kopi.
“Kami berharap, pemuda Desa Arabika tidak hanya menjadi penikmat kopi, tetapi juga mampu menjadi motor penggerak kemajuan desa. Kopi Arabika adalah aset komunal yang bisa mengangkat nama desa di tingkat nasional bahkan internasional,” ujarnya.
Melalui program ini, Desa Arabika diharapkan berkembang menjadi destinasi wisata edukasi berbasis kopi, sekaligus contoh nyata pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan partisipatif dan berbasis kekayaan intelektual lokal.