Kasus Ijazah Jokowi Selesai Gelar Perkara, Dian Sandi PSI : Tinggal Tunggu Tersangka
Cari Berita

Iklan Atas

iklan

Kasus Ijazah Jokowi Selesai Gelar Perkara, Dian Sandi PSI : Tinggal Tunggu Tersangka

inilahpos
11 Juli 2025

Kasus Ijazah Jokowi Selesai Gelar Perkara, Dian Sandi PSI : Tinggal Tunggu Tersangka
Dian Sandi Utama. Ist


INILAHPOS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya resmi menaikkan status laporan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik terkait tudingan ijazah palsu ke tahap penyidikan.


Keputusan ini diambil usai dilakukan gelar perkara oleh penyelidik Subdit Kamneg Ditreskrimum pada Kamis (10/7/2025) kemarin sekitar pukul 18.45 WIB. Polisi menemukan ada unsur pidana dalam laporan tersebut.


“Dalam gelar perkara disimpulkan ditemukan hasil dugaan peristiwa pidana, sehingga perkaranya ditingkatkan ke tahap penyidikan,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (11/7/2025).


Terkait perkembangan tersebut, Dian Sandi Utama, sosok yang pertama kali mengunggah foto yang diklaim sebagai ijazah asli Jokowi pada 1 April 2025, turut angkat bicara. Ia meyakini bahwa penyidikan ini menunjukkan aparat penegak hukum sudah memiliki bukti kuat.


“Kalau sudah masuk penyidikan dan melalui gelar perkara, biasanya memang sudah ditemukan perbuatan pidana. Melihat arah kasusnya, saya yakin tinggal menunggu diumumkannya tersangka,” kata Dian, Jumat (11/7) dalam keterangannya kepada inilahpos.com.


Lebih lanjut, Dian menilai bahwa kasus ini bukan semata-mata soal kebenaran dokumen ijazah, melainkan bagian dari skenario politik jangka panjang untuk menjatuhkan citra Jokowi dan menggerus pengaruh politiknya.


“Polemik ini masih panjang. Pihak lawan akan terus ngotot, framing kriminalisasi, padahal tujuannya bukan mengejar kebenaran soal ijazah, tapi untuk merusak nama baik Pak Jokowi dan Mas Gibran,” tegas Kades Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.


Dian bahkan menyebut bahwa gerakan ini sudah dirancang oleh kelompok politisi kawakan yang memiliki kepentingan besar menjelang Pemilu 2029, termasuk manuver politik untuk memakzulkan Wakil Presiden.


“Ini kerja politik 2029. Gerakannya terstruktur, bukan hanya untuk menjatuhkan Pak Jokowi, tapi juga menghambat jalan Mas Gibran,” pungkasnya.